Sunday 1 March 2009

* FYI * Ahmad Patimura Lussy

EHN

Membaca tulisan di Era Muslim Digest Edisi Koleksi 9 mengenai Patimura membuat saya sedikit penasaran. Ditulisan itu disebutkan bahwa Patimura adalah seorang Muslim sejati....

Langsung aja googling dan search Patimura ----

Ternyata memang cukup banyak tulisan yang menguatkan bahwa sejarah (Muslim) Indonesia sudah dilencengkan. Patimura - yang sejak saya kecil di-dogma-kan sebagai Thomas Matulessy - ternyata merupakan isapan jempol....

Saya jadi berpikir lebih jauh, kalau sejarah tokoh yang "tidak terlalu besar" saja sudah dilencengkan.... gimana lagi dengan "berita yang jauh lebih  besar" .....


Hasil googling sementara saya dapat sbb:


(1) SWARA MUSLIM

http://ainuamri.wordpress.com/2007/09/25/pahlawan-patimura-adalah-orang-islam-bukan-kristen/


Meluruskan sejarah Kapitan Ahmad `Pattimura’ Lussy


Tokoh Muslim ini sebenarnya bernama Ahmad Lussy, tetapi di zaman ini dia lebih dikenal dengan nama Thomas Mattulessy yang identik Kristen.


Inilah Salah satu contoh deislamisasi dan penghianatan kaum minoritas atas sejarah pejuang Muslim di Maluku dan/atau Indonesia pada umumnya.

Puncak kontroversi tentang siapa Pattimura adalah penyebutan Ahmad Lussy dengan nama Thomas Mattulessy, dari nama seorang Muslim menjadi seorang Kristen. Hebatnya, masyarakat lebih percaya kepada predikat Kristen itu, karena Maluku sering diidentikkan dengan Kristen.
Pattimura adalah Muslim Taat

Ahmad Lussy atau dalam bahasa Maluku disebut Mat Lussy, lahir di Hualoy, Seram Selatan (bukan Saparua seperti yang dikenal dalam sejarah versi pemerintah). Ia bangsawan dari kerajaan Islam Sahulau, yang saat itu diperintah Sultan Abdurrahman. Raja ini dikenal pula dengan sebutan Sultan Kasimillah (Kazim Allah/Asisten Allah). Dalam bahasa Maluku disebut Kasimiliali.

Menurut sejarawan Ahmad Mansyur Suryanegara, Pattimura adalah seorang Muslim yang taat. Selain keturunan bangsawan, ia juga seorang ulama. Data sejarah menyebutkan bahwa pada masa itu semua pemimpin perang di kawasan Maluku adalah bangsawan atau ulama, atau keduanya.

Bandingkan dengan buku biografi Pattimura versi pemerintah yang pertama kali terbit. M Sapija menulis, “Bahwa pahlawan Pattimura tergolong turunan bangsawan dan berasal dari Nusa Ina (Seram). Ayah beliau yang bernama Antoni Mattulessy adalah anak dari Kasimiliali Pattimura Mattulessy. Yang terakhir ini adalah putra raja Sahulau. Sahulau bukan nama orang tetapi nama sebuah negeri yang terletak dalam sebuah teluk di Seram Selatan”.

Jadi asal nama Thomas Mattulessy dalam buku sejarah nasional adalah karangan dari Sapija. Sebenarnya Mattulessy bukanlah marga melainkan nama, yaitu Ahmad Lussy (Mat Lussy). Dan nama Thomas Mattulessy sebenarnya tidak pernah ada di dalam sejarah perjuangan rakyat Maluku (yang ada adalah Mat Lussy).

Mansyur Suryanegara berpendapat bahwa Pattimura itu marga yang masih ada sampai sekarang. Dan semua orang yang bermarga Pattimura sekarang ini beragama Islam. Orang-orang tersebut mengaku ikut agama nenek moyang mereka yaitu Pattimura.

Masih menurut Mansyur, mayoritas kerajaan-kerajaan di Maluku adalah kerajaan Islam. Di antaranya adalah kerajaan Ambon, Herat, dan Jailolo. Begitu banyaknya kerajaan sehingga orang Arab menyebut kawasan ini dengan Jaziratul Muluk (Negeri Raja-raja). Sebutan ini kelak dikenal dengan nama Maluku.

Mansyur pun tidak sependapat dengan Maluku dan Ambon yang sampai kini diidentikkan dengan Kristen. Penulis buku Menemukan Sejarah (yang menjadi best seller) ini mengatakan, “Kalau dibilang Ambon itu lebih banyak Kristen, lihat saja dari udara (dari pesawat), banyak masjid atau banyak gereja. Kenyataannya, lebih banyak menara masjid daripada gereja.”


Perjuangan Kapitan Ahmad Lussy “Pattimura”

Perlawanan rakyat Maluku terhadap pemerintahan kolonial Hindia Belanda disebabkan beberapa hal. Pertama, adanya kekhawatiran dan kecemasan rakyat akan timbulnya kembali kekejaman pemerintah seperti yang pernah dilakukan pada masa pemerintahan VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie). Kedua, Belanda menjalankan praktik-praktik lama yang dijalankan VOC, yaitu monopoli perdagangan dan pelayaran Hongi. Pelayaran Hongi adalah polisi laut yang membabat pertanian hasil bumi yang tidak mau menjual kepada Belanda. Ketiga, rakyat dibebani berbagai kewajiban berat, seperti kewajiban kerja, penyerahan ikan asin, dendeng, dan kopi.

Akibat penderitaan itu maka rakyat Maluku bangkit mengangkat senjata. Pada tahun 1817, perlawanan itu dikomandani oleh Kapitan Ahmad Lussy. Rakyat berhasil merebut Benteng Duurstede di Saparua. Bahkan residennya yang bernama Van den Bergh terbunuh. Perlawanan meluas ke Ambon, Seram, dan tempat-tempat lainnya.

Berulangkali Belanda mengerahkan pasukan untuk menumpas perlawanan rakyat Maluku, tetapi berulangkali pula Belanda mendapat pukulan berat. Karena itu Belanda meminta bantuan dari pasukan yang ada di Jakarta. Keadaan jadi berbalik, Belanda semakin kuat dan perlawanan rakyat Maluku terdesak. Akhirnya Ahmad Lussy dan kawan-kawan tertangkap Belanda. Pada tanggal 16 Desember 1817 Ahmad Lussy beserta kawan-kawannya menjalani hukuman mati di tiang gantungan.

Nama Pattimura sampai saat ini tetap harum. Namun nama Thomas Mattulessy lebih dikenal daripada Ahmad Lussy atau Mat Lussy. Menurut Mansyur Suryanegara, memang ada upaya-upaya deislamisasi dalam penulisan sejarah. Ini mirip dengan apa yang terjadi terhadap Wong Fei Hung di Cina. Pemerintah nasionalis-komunis Cina berusaha menutupi keislaman Wong Fei Hung, seorang Muslim yang penuh izzah (harga diri) sehingga tidak menerima hinaan dari orang Barat. Dalam film Once Upon A Time in China, tokoh kharismatik ini diperankan aktor ternama Jet Li.

Demikianlah pelurusan sejarah Pattimura yang sebenarnya bernama Kapitan Ahmad Lussy atau Mat Lussy. Wallahu A’lam Bish Shawab.* (dari berbagai sumber)

www.swaramuslim.net


(2) RMS (?)

http://groups.yahoo.com/group/ambon/message/28604



" SEJARAH PATIMURA DIPALSUKAN OLEH

NEGARA INDONESIA "

=============================================

Sejarah THOMAS MATULESY atau PATIMURA sangat terkenal dalam sejarah Maluku , tetapi sayang dibalik sayang dipalsukan oleh SEJARAH INDONESIA menurut pemikiran orang(2) JAWA dan INDO .

 

Peperangan yang pertama adalah SILIHATA yang dikepalai oleh LESAAMA - LELEHUE - MAOKY dari pulau SERAM  menentang kaum penjajahPORTOGIS dan BELANDA untuk mempertahankan DATI PUSAKA MALUKU ALIFURU . Pertahanan ini TIDAK DAPAT dikalahkan oleh penjajah , sehingga Portogis mencari jalan dengan siasat/ taktik damai melalui agama , sesudah itu ,  mereka menangkap /menahan beberapa anak Alifuru dan dijadikan sebagai anak(2) angkat Portogis , seperti de Fretes , de Lima , de Costa , dan de Quelgue dan lain(2)nya .

Sebenarnya mereka(2) ini adalah anak(2) asli dari keturunan URUMESENG dari NUSA-INA ( SERAM ) datang ke NUSA-INA-ANAI ( AMBOINA /AMBON ) . Maka melalui anak(2) angkat ini , Portogis memakai mereka ini dengan suatu siasat untuk mengadakan hubungan dengan UPU-AMA-LATU -PATI-WASI ( Bapa raja hutan ) untuk dapat menangkap semua penguasa(2) DATI PUSAKA bangsa Maluku ALIFURU di gunung / hutan .

 

Dari sejarah ini , muncul / timbullah harsrat , keinginan serta martabat sebagai seorang anak ALIFURU untuk menentang penipuan , perampas(2) hak(2) milik yang dinamakan DATI PUSAKA bangsa Maluku / Alifuru .

 

Sementara politik Portogis ini berjalan melalui anak(2) angkat untuk menguasai wilayah Kerajaan besar NUNUSAKU maka Portogis sendiri mempunyai suatu rencana jahat untuk dapat menguasai semua perdagangan hasil(2) bumi Maluku yang terkenal dengan REMPAH(2) , CENGKEH , PALA dan semua hasil laut serta alam Maluku.

 

Oleh karena perdagangan REMPAH(2) ini sudah terkenal didunia khususnya di EROPA , maka datanglah bangsa(2) lain seperti Belanda , maka terjadilah suatu peperangan besar yang namanya perang " HONGI " , antara POTOGIS dan BELANDA sehingga menimbulkan pengorbanan bagi anak(2) bangsa Maluku Alifuru .

 

Dengan adanya peperangan ini , maka Belanda juga meniru taktik / strategi Portogis yaitu untuk menguasai kekuasaan dan perdagangan dibumi Maluku dengan suatu siasat yang sama " ANAK ANGKAT " , yaitu seperti van hauten , hogendorof , jansen , crikof , hendriks dan lain(2)nya . Maka dengan segala tipu daya dari kaum penjajah Portogis dan Belanda inilah , mengakibatkan suatu PERANG SAUDARA GANDONG antara anak(2) angkat pro Portogis dan anak(2) angkat pro Belanda .

Dari siasat kolonial / penjajah Portogis dan Belanda inilah yang terus dipakai oleh penjajah INDONESIA -JAWA yang selama ini ; memperkosa , memalsukan , sejarah yang benar, bersih dan suci . Inilah sebagai suatu contoh kepada semua anak(2) bangsa Maluku / Alifuru dibumi ciptaanALLAH bagi yang SARANI maupun SALAM .

 

Maka timbullah kesadaran ini oleh pimpinan LOHASAMA-MATULESY -KAPITAN PATI MURA -AMA KABARESI satu(2)nya dari tentara Portogis menentang penjajahan Belanda untuk BANGSA MALUKU ALIFURU bukan untuk bangsa INDO atau INDONESIA -JAWA .

 

Salam kebangsaan , " MENA MURIA" ,

 

Max Titaley

RMS110103

NB.: berita bersambung asal Thomas Matilesy





^_^


E H N



No comments: